Wednesday, March 21, 2018

Nama huruf abjad ke 24 yunani




Omega (huruf besar / huruf kecil Ω ω ), adalah huruf ke-24 dan terakhir dari alfabet Yunani . Itu berarti bunyi "o" panjang dalam bahasa Yunani Kuno . Ini masih singkatan "o" dalam bahasa Yunani Modern , tetapi tidak ada lagi perbedaan antara vokal panjang dan pendek, sehingga terdengar sama dengan Omicron . Dalam sistem angka Yunani , itu adalah angka 800.
Juga pernah ada huruf "Omega" Ѡ dalam abjad Cyrillic . Itu ada di sana sehingga orang bisa mengeja nama-nama Yunani baik di Cyrillic dan di Yunani dengan cara yang sama. Tapi surat ini tidak lagi digunakan hari ini.
Dalam elektromagnetisme dan rekayasa, omega huruf besar (Ω) digunakan sebagai simbol untuk ohm, yang merupakan unit hambatan listrik . Dalam fisika dan ilmu lain, omega huruf kecil (ω) sering digunakan untuk mewakili frekuensi sudut .

Monday, March 5, 2018

Huruf Jawa Pegon

Pegon

 
Saka Wikipedia, ensiklopedia bébas
Huruf Pegon minangka aksara Arab sing diowahi kanggo nulis basa Jawa lan Sunda . Tembung Pegon mestine asal saka basa Jawa pégo sing tegesé nyimpang. Kanggo basa Jawa sing ditulis nganggo aksara Arab dianggep sing ora biasa .
Ora kaya aksara Jawi, sing kasebut ana gandheng, pandhuane meh tansah diwenehi tandha tandha. Yen ora, banjur ora disebut pegon maneh nanging Gundhil . Basa Jawa nduweni vokal vokal ( skrip swara ) sing luwih apik tinimbang Melayu supaya aksara swara kudu ditulis supaya ora mambu.
Ing ngisor iki kapacak daftar aksara pegon. Huruf sing ora ana ing aksara Arab asli diwenehi bunder.
Pegon.jpg
Surat Pegon

Pegon swara.jpg
Harkat (Jawa: Sandhangan) Huruf Pegon
Huruf pegon ing Jawa utamané dipigunakaké déning umat Islam , utamané ing pesantren-pesantren . Biasane iki mung digunakake kanggo nulis interpretasi utawa makna ing Qur'an , nanging akeh teks manuskrip sing ditulis ing pegon. Anggare teks Fiber Yusup .

Sunday, March 4, 2018

Download Aksara Alifuru dari Maluku


Bahasa yang bermula dari pedalaman Nusa Ina yang dianggap sebagai pulau pertama orang maluku berdiam sebelum tersebar ke seontero maluku. Sedangkan bahasa ambon atau bahasa sehari-hari orang Maluku disebut dengan bahasa Melayu Ambon, yang dipergunakan hampir oleh sebagian besar orang maluku ini dalam komunikasi sehari-hari.
Sampai sekarang tidak kurang dari 117 Bahasa Tana yang terdapat di seluruh maluku ini, dan ada beberapa yang mengalami kepunahan, kebanyakan bahasa-’Bahasa Tana’ yang mengalami kepunahan adalah Bahasa Tana yang dipergunakan oleh desa-desa kristen baik di pulau ambon maupun di sebagian kecil pulau seram. Bahasa Tana pada komunitas kristen pernah dicatatat oleh Geogius Rumphius pada tahun 1987, yaitu di desa Hative dan Hitu, dalam laporannya ia mengatakan bahwa bahasa Ambon (hative dan hitu) sangat berbeda sekali dengan bahasa pulau-pulau yang berdekatan dengannya seperti ternate, makassar dan banda. dan dua bahasa ini yang telah dicatat oleh om george itu sudah punah tanpa jejak sampai sekarang. sedangkan pada komunitas Islam selain masih bertahan juga beberapa hari yang lalu baru diluncurkan “kamus Bahasa Tana Asilulu – Inggris oleh James T. Collins yang telah melakukan penelitian cukup lama tentang punahnya Bahasa Tana di Pulau ambon ini,

Transliterator Devanagari

        Download