Saturday, January 30, 2021

Bhramarawilasita


 


꧋ꦗꦃꦤꦶꦘꦃꦤꦶꦁꦠꦭꦒꦏꦢꦶꦭꦔꦶꦠ꧀꧈

ꦩꦩ꧀ꦧꦁꦠꦁꦥ꧀ꦱ꧀ꦈꦭꦤꦸꦥꦩꦤꦶꦏ꧀꧈

ꦮꦶꦤ꧀ꦠꦁꦠꦸꦭꦾꦤꦏꦸꦱꦸꦩꦪꦱꦸꦩꦮꦸꦫ꧀꧈

ꦭꦸꦩ꧀ꦉꦥ꧀ꦮꦼꦏꦁꦱꦫꦶꦏꦢꦶꦗꦭꦢ꧉


Jahni dñahniṅ talaga kadi laŋit,

mambaṅ taṅ pas wūlan upama nik,

wintaṅ tulyana kusuma ya sumawur,

lumr pwêkaṅ sari kadi jalada.


@aksaratube


Di atas adalah namanya sekar Bhramawilasita . artinya : kumbang gelisah. Isinnya memerinci gambaran keadaannya Suwelagiri ( bukit Suwela ). Suwelagiri adalah letak barak pasukan Sang Ramawijaya beserta pasukan kera . ketika menyerang negeri Langka ( di padhalangan : Alengka ) melawan Prabu Dasamuka beserta pasukan nya.


Di dalam pagelaran ringgit purwa gunanya sekar Bhramarawilasita adalah bagi sulukan pathet Manyura Jugag . untuk penyekat bedholan atau untuk penyela pathet manyura wantah.


Keterangan kata perkata :



Jahn = Jahnawi = Air . juga berarti : Sungai Gangga.


Dñahning = ya ( ia ) +ahning ( bening ).


Jahni yhning = airnya bening.


Talaga kadi langit = telaga ( yang luas ) seperti langit.

 

Pas = Bulus / Kura kura cangkang lunak ( Amidae / Pelodiscus )


Mambang tang pas = Terapung lah bulus.


Wulan upama nik = perumpamaannya seperti rembulan. yang di umpamakan seperti rembulan adalah bundarnya badannya bulus yang ada di telaga tersebut.


Wintang tulyang kusuma ya sumawur = Seperti bintang bintang ( di langit ) perumpamaannya bunga bunga bertaburan.


Lumr = tersebar ( terserak ).


Sari = 1 ) bunga. 2 ) Sari bunga ( tepung sari ).


Lumr Pwekang ( pwa + ikang ) sari kadi jalada = sarinya bunga yang tersebar perumpamaannya seperti mega.


Artinya :


Air ( telaga di Suwelagiri ) bening . luasnya telaga ( membentang ) seperti langit; bulus itu terapung . ( bundarnya badannya bulus adalah ) perumpamaannya seperti rembulan. Seperti rembulan. Seperti bintang bintang ( yang memenuhi langit ) perumpamaannya bunga bunga yang bertaburan . sari sari bunga ( tepung sari ) tersebar seperti mega.



@aksaratube



Tuesday, January 26, 2021

Sekar Wisarjita |Pathet Manyura

 


 ꦩꦺꦃꦫꦲꦶꦤ꧀ꦰꦼꦩꦸꦧꦁꦲ꧀ꦪꦁꦄꦫꦸꦟꦏꦢꦶꦤꦼꦠꦿꦤꦶꦁꦎꦓꦫꦥꦸꦃꦄꦧ꧀ꦢꦤꦶꦏꦺꦴꦏꦶꦭꦫꦶꦁꦏꦤꦶꦒꦫ
ꦱꦏꦠꦂꦤꦶꦏꦶꦢꦸꦁꦤꦶꦁꦄꦏꦸꦁ꧈ ꦭ꧀ꦮꦶꦂꦮꦸꦮꦸꦱ꧀ꦆꦁꦮꦶꦤꦶꦥꦕꦥꦥꦼꦠꦏ꧀ꦆꦁꦄꦪꦩ꧀ꦮꦤꦫꦶꦁꦥꦒꦒꦤ꧀꧈
ꦩꦫꦏ꧀ꦄꦔꦸꦲꦸꦃꦨꦿꦩꦂꦔ꧀ꦫꦨꦱꦏꦸꦱꦸꦩꦫꦶꦁꦥꦫꦲꦯꦤ꧀ꦄꦫꦹꦩ꧀꧉
 


Mèh rahinasemu baṅ hyaṅ aruṇa kadi netra niṅ ogha rapuh abda ni kokila riṅ kanigara sakatar ni kiduṅ niṅ akuŋ, lwir wuwus iṅ wini panca papetak iṅ ayam wana riṅ pagagan, marak aŋuhuh bhramar ŋrabhasa kusuma riṅ parahaśan arūm


Catatan :

ogha rapuh  adalah di sebutnya sekar Wisarjita ,  Isinya menceritakan gambaran rinci alam di Hastina di waktu malam

sebelum fajar .  Ketika Prabu Kresna duta dari Pandhawa menginap ada di tersedia tempat tinggal Sang

Widura ,  belum melakukan tugasnya berunding bersama-dengan Korawa .

Jadi ,  Prabu Kresna belum melihat kukuhnya tekadnya Korawa ( Duryodhana ) ,   lebih baik memberikan haknya

Pandhawa separuhmya negeri Hastina ,  apa lagi terjadinya perang Bharatayudda” .

Di dalam pagelaran ringgit purwa sekar Wisarjita adalah bagi sulukan pathet manyura .

Kata ”manyura ”adalah asalnya dari kata Kawi atau Jawa Kuno ( aslinya dari basa Sangsekerta ) ”mayura”

artinya burung ”merak” .  Jadi pathet manyura artinya pathet ”merak” .  Makanya di sebutnya pathet ”manyura”

utawi pathet ”merak” ,  sabab pathet adalah di tindakaken di waktu malam ,  kira kira wiwit jam 21 . 00 .

Pangcaranya pathet : jam 21 . 00 - jam 24 . 00 pathet nenem ,  jam : 24 . 00 - jam 03 . 00 pathet sanga ,  jam 3 . 00 - jam 6 . 00 pathet manyura .

Keterangan kata perkata :

 

    Meh rahin = ( saatnya ) menjelang siang ,  hampir siang .

    Meh rahinsemu bang = hampir ( menjelang ) + siang + agak ( agak ) + bang ( merah ) = ( saatnya ) menjelang siang ,  ( di

arah timur langitnya terlihat ) agak merah .

    Hyang Arua = Hyang Arkka ,  Hyang Aditya ,  Hyang Surya = matahari .

    Ogha = penyakit mata .

    Rapuh ( rapu ) = lelah ,  lesu ,  penat ,  bermalasan .

    Kadi netra ning ogha rapuh = seperti ( merahmya ) mata yang ( disaat ) sakit .

    Kokila = burung hantu .

    abda ni kokila = suara dari burung hantu ,  kicau burung hantu .

    Ring kanigara = di pohon kanigara .

    Keter = geter ,  getar ,  geletar

    Saketer ni = seperti getar.

    Kidung = tembang ( nyanyian ,  syair ) .

    Kung = sakit asmara ,  sakit cinta ,  kandhuhan rimang ,  kasmaran .

    Akung = ngalami kasmaran ,  menderita cinta ( menderita sakit asmara ,  jatuh cinta ) .

    Saketer ni kidung ning akng = seperti ringikan kidungnya  orang kasmaran atau menderita cinta .

    Winipanca = serulingnya orang India .

    Lwir wuwusing winipanca = seperti suara dari serulingnya orang India .

    Papetaking ayam wana = kokoknya ayam hutan ,  cekiker ayam hutan .

    Pagagan = tempat ( lahan ) yang tertanami gagi (  perhumaan ) .

    Merk anguhuh = burung merak nyengungong ( memanggil manggil ) .

    Bramarngrabhasa kusuma = bhramara ( kumbang ,  tawon ) + angrabhasa ( mangrusak ,  merusak ) + kusuma ( bunga ) =

kombang ( tawon ) merusak bunga .

   Parahasyan = ruang tidur ,  kamar tempat tidur ( kamar tidur ) .

    Parahasyan arm = kamar tempat tidur wangi ,  indah ( kamar tidur harum ) .

 

maaksudnya :

( Waktunya hampir menjelang siang ,  matahari ( langit arah timur ) terlihat rona merah .  seperti ( merahmya ) mata ( yang

disaat ) sakit ,  kicau burung hantu di pohon kanigara seperti bunyi ringikan kidungnya  orang menderita cinta .  

Bagai alunan serulingnya orang India ,  kokok ayam hutan di pagagen ,  kumbang ( tawon ) menghisap bunga di

kamar tempat tidur wangi ( indah ) .



Sunday, January 24, 2021

Kegundahan Arjuna


 
ꦩꦸꦭꦝꦠ꧀ꦩꦫꦱꦔꦗ꧀ꦗꦸꦂꦤꦱꦼꦩꦸꦏꦩꦤꦸꦰꦤ꧀ꦏ꧀ꦱꦽꦥꦤ꧀ꦫꦶꦠꦶꦁꦏꦲꦶꦩꦸꦱꦸꦃꦤꦶꦫꦤ꧀ꦥ
ꦝꦏꦢꦁꦠꦪꦮ꧀ꦮꦁꦮꦤꦺꦃ꧈ ꦲꦤꦥ꧀ꦮꦔꦤꦏꦶꦁꦪꦪꦃꦩ꧀ꦮꦔꦶꦧꦸꦭꦺꦤꦸꦮꦁꦒꦼꦃꦥ
ꦩꦤ꧀ꦩꦏꦢꦶꦤꦽꦥꦯꦧꦷꦰ ꦩꦱꦶꦫꦱꦁꦢ꧀ꦮꦶꦗꦁꦒꦼꦃꦒꦸꦫꦸ꧉


Mulḍat mara saṅ arjjunsêmu kamnwan ksrêpan ri tiŋkah i musuh nirn paḍa kadaṅ taya uaṅ wanèh, hana pwa na anak iṅ yayah mwaṅ ibu lèn ūŋgêh paman, makadi npa salya bhsma sira saṅ dwijaŋgêh guru


Sekar di atas adalah menceritakan termangunya perasaan Arjuna dalam berlaga perang di
bharatayuḍda , bersama melihat bahwa musuh musuhnya yang harus di basmi adalah masih para kerabatnya sendiri , para sesepuhnya serta para ( mantan ) gurunya karena memikirkannya terlebih terharu dan merasa tidak tega membunuh musuh musuhnya , Arjuna lalu meminta datang prabu kresna supaya bhardhatayudda di hentikan saja
disebut di serat bhagawadgita , karena dari sangatnya dan kegundahan perasaan , sesudah melihat musuh musuhnya , Arjuna lalu roboh terpuruk ada di didalam keretanya , sesudah sadar , Arjuna lalu di diceramahi oleh prabu kresna masalah ”darma kesatria” dan di wejangan hal inti sebab akibat akhirnya Arjuna lalu tercerahkan pikiran dan perasaannya , bangkit keberanian pikiran bermiat memberantas musuh musuhnya

Di dalam pagelaran ringgit purwa sekar adalah untuk sulukan ( ada ada ) adegan Arjuna

keterangan kata perkata :

Muldhat ( uldhat + seselan : um ) = menyadari , memperhatikan , menoleh

Mara ( kata lingga , lain kata andhahan yang dari lingga ”para” ) = termasuk ”partikel pementing” untuk menyangatkan makna

Sang arjunsemu = sang Arjuna + asemu ( terlihat seperti , terlihat agak )

Mnwa = manusia , orang kemanusiaan = kasihan terharu ,

batinnya , heran

Ksrepan ( ka + srep/serap + an ) = terharu , tekanan perasaan ( pilu hati )

Tingkah = keadaan kaadaan , susunan , paraturan )

Pada kadang = semua ( kaprenah ) saudara

Taya uang waneh = tidak ada orangnya lain ( tidak ada yang lain saudara)

Hana pwanganak di yayah mwangibu = ada kaponakan dari jalur pihak pria ( dari bapa ) dan dari jalur pihak wanita ( dari ibu )

Lèn = dan , juga , lain ( lainnya )

Nggeh = hubungannya saudara kaprenah ( partalian saudara )

Len uunggeh ( uwa + anggah ) paman = dan juga yang kaprenah uwa serta paman

Makdi ( maka + adi ) = lebih lebih ( terutama ) : sepertihalnya

Sira sang dwijnggeh ( dwija + anggah ) guru = beliau sang pandita adalah kaprenah guru


maaksudnya :

( ketika ) melihat ( musuh musuhnya yang ada di barisan korawa ) sang Arjuna terlihat agak terharu dan
tertekan perasaan , disebabkan keadaan musuh musuhnya ( yang bertanding di ditengah tengah perang
Bhardhatayudda ) , semua kaprenah para kerabatnya sendiri , tidaklah ada orangnya lain ( yang lain saudara ) : ada yang kaprenah kaponakan dari jalur pihak pria ( dari bapa ) dan dari jalur pihak wanita ( dari ibu ) , dan
juga ada yang kaprenah uwa atau paman , lebih lebih prabu salya dan bhisma
Beliau sang Pandhita ( maksudnya Pandhita Drona ) kaprenah guru

Thursday, January 21, 2021

Bermain Harimau |Sardula Wikridhita







ꦊꦁꦊꦁꦫꦩꦾ  ꦤꦶꦏꦁꦯꦯꦁꦏꦏꦸꦩꦼꦚꦂ

 

ꦩꦁꦉꦁꦒꦫꦹꦩ꧀ꦤꦶꦁ ꦥꦸꦫꦷ꧈ 

 

ꦩꦁꦏꦶꦤ꧀ꦠꦤ꧀ꦥꦱꦶꦫꦶꦁꦲꦊꦥꦶꦏꦁ

 

 ꦈꦩꦃꦩꦴꦱ꧀ꦭ꧀ꦮꦶꦂꦩꦸꦫꦸꦂꦧ꧀ꦫꦶꦁꦭꦔꦶꦠ꧀꧈  



ꦠꦼꦏ꧀ꦮꦤ꧀ꦱꦮ꧀ꦮꦂꦩꦟꦶꦏ꧀ꦠꦮꦶꦔꦚꦱꦶꦤꦮꦸꦁ

 

ꦱꦴꦏ꧀ꦱꦠ꧀ꦱꦼꦏꦤꦶꦁꦱꦸꦗꦶ꧈

 

  ꦈꦔꦒ꧀ꦮꦤ꧀ꦧꦤꦸꦩꦠꦶꦪꦤ

 

ꦄꦩꦿꦺꦔꦭꦔꦩ꧀ꦮꦁꦤꦴꦠ꧀ꦡꦢꦸꦪ꧀ꦪꦺꦴꦂꦝꦤ





lêŋlêṅ ramya nikaṅ çaçaŋka kumêñar maŋrêŋga rūmniṅ purī,

maŋkin tan pasiriṅ halêpikaṅ umah mās lwir murrub riṅ laŋit,

têkwan sawwar maṇik tawiŋña sinawuṅ sākşat sêkaniṅ suji, uŋgwan banumati yana amré ŋalaŋa mwaṅ nātṭa duyryoḍana





Di atas ini di sebut sêkar (têmbang) Sarduwikridhita, artinya bermain harimau. muatan : menceritakan gambaran keindahan istana Hastina di waktu malam, saat terang bulan.



Sêkar di atas ini sebagai sulukan laras sléndro pathét enam besar di adegan awal. yang terlebih sesuai dan pas sendiri di suluki demikian ini, saat jêjêr kawitan negeri Hastinå, sêbab muatan sêkar ini mendeskripsikan keindahanipun kadhaton Hastina. 

 

Keterangan kata perkata :

Leng leng = anglam-lami ,mengasyikkan, menyebabkan orang terpesona).

Ramya = indah menawan hati.

çaçaŋka (dibaca : sasangka) = rembulan

Kumeñar (dibaca : kumenyar) = menyorot, bersinar.

Mangrengga rum ning puri = menghias keindahaning puri (kadhaton, kaputren).

Mangkin tan pasiring = semakin tak tandhing, semakin tiada yang menyamai (keindahan).

Halep ikang umah mas = kemewahan bangunan emas.

Lwir murub ring langit = laksana (rumah emas yang bersinar ) seperti menyala di langit.

Tekwan = serta, dan lagi, apa lagi.

Sarwwa manik = perhiasan aneka warna, serba-serbi perhiasan /segala macam manikam.

Tawing =  sekat : tirai, tabir.

Sinawung = disalut , dilapis.

Suji = 1) jarum jahit, peniti 2) sulaman, renda.

sākşat sekar ning suji = laksana seperti untaian bunga (seperti bunga teruruntai).

Unggwan Bnumati = tempat huni

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

an Bhanumati (ing padhalangan : Banuwati).

Yan mrem alang mwang natha Duryyodhana = saat tidur berkasihan (saling mengasihi) bersama-dengan Prabu Duryyudhana.

Lang = indah, keindahan, kesayangan.

Alang = berkasihan (saling mengasihi). 

 

 

Artinya :

indah mewah (rupanya) rembulan yang bersinar menghias memper manis puri (kadhaton), (menyebabkan) semakin tak tersamai keindahan rumah emas tersebut, (sorotnya bersinar) laksana seperti menyala di langit; apalagi sekatnya terlapis perhiasan aneka warna yang laksana seperti bunga teruruntai, (di situ) tempat hunian (Dewi)

Bhanumati, saat tidur berkasihan bersama-dengan Prabu Duryyodhana.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Saturday, January 16, 2021

Download Transliterator Sunda Ansi

Untuk mempermudah belajar aksara ini , anda bisa mendownload  transliterator aksara sunda lengkap dengan  font  dari link berikut:

 

Download Aksara Sunda Unicode

 

RP. 39,900 RP.14,900

 (untuk android transliterator dibuka dengan aplikasi CHM-Viewer.apk)

 Unduh CHM Viewer

 

Topik terkait:

Download-font-aneka-aksara-daerah



Tuesday, January 12, 2021

Lagu Rajani

꧋ ꦆꦫꦶꦏꦠꦱꦁꦓꦜꦺꦴꦠ꧀ꦏꦕꦏꦶꦤꦺꦴꦤ꧀ꦩꦥꦒꦴꦏ꧀ꦏꦱꦸꦂꦠ꧈


ꦠꦼꦏꦥ꧀ꦆꦫ ꦏ꧀ꦉꦰ꧀ꦟꦥꦴꦜꦩꦂꦤꦼꦏꦼꦂꦩꦸꦗꦶ ꦯꦏ꧀ꦠꦶ ꦤꦶꦫ꧈


ꦱꦁ ꦆꦤꦸꦗꦫꦤ꧀ꦮꦮꦁꦩꦱꦼꦩꦸꦒꦗ꧀ꦗꦠꦲꦰꦂ ꦩꦉꦏ꧀


ꦩꦮꦕꦤꦨꦒꦾꦪꦤ꧀ꦲꦤ ꦥꦏꦺꦴꦤ꧀ꦫꦶꦥꦠꦶꦏ꧀ꦤ꧀ꦉꦥꦠꦶ


Irika ta saṅ ghatṭotkaca kinon mapagākkarsuta,


têkap ira krêşṇa pātṭarmanêkêr muji çakti nira,


saṅ inujaran wawaṅ masêmu gajjata harşa marêk


mawacana bhagya yan hana pakon ri patik nrêpati



Sêkar di atas tersebut menceriterakan saat Sang Gatótkaca diutus oleh Prabu Krêsnå untuk melawan sepak terjang Sang Karnå ayau Sang Arkkasuta, alias Sang Suryaputra (dalam tengah pêrang Bharatayudda di hari ke XIV).


Kegunaan sêkar ini dalam pagêlaran ringgít púrwå sebagai ”ådå ådå grêgêt saút” dalam pathetêt sembilan.

Ketarangan kata perkata :

 

Irikå = ketika itu, maka.


Sang Ghatotkaca = Ghata (kuwali) + utkaca (kepala, rambut di kepala) = yang kepalanya berbentuk kuwali.


Ut = atas, puncak. Kaca = rambút.


Kinon = kon + sisipan : in = diutus.


Mapaga Arkkasuta = mapaga (untuk melawan) + Arkkasuta (putranya Arkka. Bathårå Arkka adalah Bathårå Suryå. Maka: Arkkasuta adalah maksudnya putranya Bathårå Suryå, yaitu Sang Karnå).


(Sang Hyang) Arkka = Adtya, Aruna, Surya (Déwaníng) matahari.


Ira = panambang bagi ”sirå” (pratåmå puruså atau : orang ketiga), sekaramg diucapkan ”Panjênênganipún”.


Têkap = Oleh.


Têkap ira Ka = Oleh beliau (Prabu) Krêsnå.


Muji = memuji.


Syakti nira = Kesaktiannya, yaitu kesaktian Ghatotkaca.


Sang inujaran (ujar + sêsêlan : in + panambang : an) = yang diutus (yaitu Ghatotkaca).


Wawang = Cepat-cepat.


Masêmu = Terlihat, nampak.


Garjjita = Percaya diri, bersemangat.


Hara = sênang, gêmbirå.


Marêk = mendekat, datang menghadap.


Mawacana = berbicara


Bhagya = Berbahagia.


Yan = 1) jika, kalau. 2) Yèn . 3) kalau


kalau kalau). 4) bahwa). 5) di basa Indonesia termasuk ”kata pementíng : lah”.


Patik = patik, abdi , budak, hamba).


Patik nrêpati = Abdi Raja (budak raja), yaitu : aku = Kråmå : kawulå, adalêm (abdi dalêm).



Terjemahan :


Ketika itu Sang Ghatotkaca diutus melawan putra (Bathårå) Arkka (yaitu yang bernama Karnå) oleh beliau Prabu Krêsnå; Partha (Arjunå) lalu memujinya mengenai kesaktian (Ghatotkaca). yang diutus (yaitu Sang Ghatotkaca) saat ini juga terlihat sangat percaya diri  dan bersemangat ( dengan) gêmbirå marak (pada Prabu Krêsnå) menghaturkan (demikian) : ”Hamba merasa beruntung (terhormat) karena diberi tugas mulia ( dari Padukå) pada hamba”.

Kamus Sansekerta (Sanskrit)

  Kamus Sansekerta, sanskrit dictionary  Kamus Sansekerta Sanskrit Dictionary  #KamusSansekerta #KamusSanskrit #SanskritDictionary